Rabu, 05 September 2012

Karena Cinta


Virus galau telah menyerangku. Panas dingin tak menentu. Menanti cinta kan datang membawaku ke dalam kebahagiaan yang tiada tandingannya. Namun kini semua anganku tlah sirna. Cinta itu tlah pergi.
8 bulan bukan waktu yang sebentar untuk melupakan dia. Berbagai cara telah aku lakukan untuk bisa melupakan dia beserta kenangan kenangan kita. Tetapi aku tak bisa semudah itu untuk menghilangkan sosok orang yang menemani hari hariku selama satu tahun silam.
Sekarang aku bukan siswa putih biru lagi, tetapi sekarang aku adalah siswa putih abu-abu. Aku pikir aku bisa melupakan dia setelah kita beda sekolah. Tapi, kenyataannya adalah tidak. Sampai saat ini dia tetap tinggal di hatiku.
Namaku Fiyona Distiyani. Aku siswi di SMA 45. Aku mempunyai 2 sahabat yang baik dan juga lucu. Mereka adalah Sabila dan Dwi. Sayangnya, mereka berdua pisah sekolah dengan aku. Namun kita tidak kekurangan komunikasi. Namanya juga zaman modern, alat komunikasi canggih banyak dijumpai disini. Aku juga mempunyai seorang sahabat yang gak kalah gokilnya dengan mereka berdua. Dia adalah Mega. Dia satu sekolah dengan orang yang sampai saat ini mengisi hatiku. Mega adalah sahabat yang sering menemani kekosongan hari-hariku akhir akhir ini.
Rasa sakit yang dulu tercipta belum bisa hilang. Namun sakit itu hilang karna rasa sayang. Aku gak pernah bisa melupakan hal-hal yang membuat hatiku hancur karenanya. Aku pikir dia masih menghargai perasaanku, nyatanya tidak. Sering kulihat foto dia dengan cewek lain yang bukan lain orang itu adalah sahabatnya sendiri. Tak ada hak untuk cemburu, karna aku ini bukan siapa siapanya. Cewek itu sering aku curhati tentang perasaanku pada dia, tapi sekarang kepercayaan itu hilang.
Saat aku terpuruk dan virus galau menyerangku, Mega datang memlukku penuh kasih sayang. Aku hanya bisa menangis di pelukannya. “Kamu kenapa fi? Ayo crita. Siapa lagi yang berani membuatmu seperti ini?” tanya Mega kepadaku. Aku masih saja menangis. “Ayo pelan pelan cerita, nggak papa kok. Mungkin aku bisa bantu, aku gak mau ngeliat sahabatku menangis seperti ini” tambah Mega. “D da dav david Meg” jawabku dengan sesenggukan. “Kenapa lagi itu orang? Dia ngapain kamu ha? Awas aja ya kalau ketemu” Mega mulai emosi. “Untuk kedua kalinya aku liat foto dia sama cewek lain Meg, aku tau itu sahabatnya, tapi dulu aku udah bilang aku gak suka sama orang itu, kenapa dia nggak mikir perasaanku? Kenapa foto itu harus diupload ke jejaring sosial?” tangisku semakin menjadi-jadi. “Sabar aja sayang, mungkin itu sebuah cobaan, lagian dia udah gak siapa siapamu lagi. Ya seharusnya David juga mikir gimana perasaanmu setelah dia nyakitin kamu dia ninggalin kamu tanpa jejak dia juga udah ngehindarin kamu tanpa alasan pasti dan dia juga gak mikir perasaanmu. Hey, girl. Kenapa kamu masih saja menangisi dia?” tutur Mega tanpa berhenti. “Meg, aku sayang sama dia, aku enggak tau kenapa rasa sayang ini gak bisa hilang Meg, semuanya udah aku lakuin buat lupain dia. Tapi aku bener bener belum bisa Meg. Setiap malam dia selalu hadir dalam mimpiku, dan aku percaya akan keajaiban cinta. Apa aku begitu bodoh?” jawabku. “Udah udah Fi, sabar. Iya aku ngerti perasaanmu sayang. Gakpapa kok kamu belum bisa lupain dia , tapi tolong jangan seperti ini. Simpan dia di dalam hatimu. Jangan pernah keluarin air matamu itu untuk orang itu lagi. Kamu percaya kan? Jodoh itu gak kemana.” Kata Mega sembari ia mengusap air mataku dengan tisu. “Iya Meg” jawabku lagi.
Bulan Ramadhan telah tiba, ini adalah puasa pertama tahun ini yang aku jalani tanpa kehadiran David. Tetapi kebahagiaanku tak pernah berkurang. Karena, sahabat sahabatku selalu ada untukku. Pada pertengahan ramadhan, aku mendengar kabar yang menyesakkan hati. David tengah dekat dengan seorang teman sekelasnya. Aku tak bisa menyalahkan dia. Walau pedih tlah menemani, aku mencoba untuk tetap tersenyum dan tidak menangis.
Hari ini aku pergi menemui Sabila untuk berbuka puasa bersama. Namun, Dwi tak bisa ikut karena dilarang orang tuanya. Setelah aku bertemu Sabila, aku menceritakan semuanya yang aku rasain. Walau dia sudah tau cerita-ceritaku lewat ponsel. Tak jauh berbeda dengan Mega. Sabila juga berkata seperti itu. Dia tak ingin melihat air mataku jatuh untuk dia.
Bulan Ramadhan akan usai. Lagi lagi aku mendengar kabar dan kali ini sangat merobek hati. David telah menemukan penggantiku. Aku hanya tersenyum mendengar kabar itu. Aku harap dia bahagia. Setelah ada kabar itu, aku mulai mencoba untuk melupakannya. Dan gak jauh beda dari hasil beberapa bulan yang lalu, gagal move on. Tak jarang teman temanku di dunia maya memanggilku dengan sebutan jones. Jones itu kepanjangan dari jomblo ngenes.
Aku hanya bisa bersabar menghadapi semua ini. Aku selalu percaya akan ada keajaiban dari Tuhan. Kesabaran akan ada hikmahnya jika kita menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Ketika malam takbir tiba. Aku meminta tolong kepada sahabatnya David untuk menyampaikan maafku selama ini jika pernah menyakiti hati dia. Lebaran yang aku lewati tanpa David tetap bermakna.
Menginjak hari lebaran ke 6 , aku coba menghubungi David. Aku meminta penjelasan kenapa dia menghindar. Apa dia masih menganggap aku selalu mengganggunya. Aku gak berharap banyak dia akan membalas pesan singkat dariku. Setelah sholat isya’ ponselku berbunyi dan ada nama David muncul di layar. Tanpa membuang waktu aku membuka pesan itu. Dia meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Aku tak pernah mengira dia masih peduli denganku. Dia menceritakan kenapa dia menjauhiku. Dan sekarang kami berteman seperti dulu. Aku bahagia dengan semua ini. Mungkin ini hikmah dari kesabaranku selama ini. Spontanitas aku mengabari Sabila,Mega,dan Dwi. Mereka turut bahagia dan juga berpesan agar aku tidak banyak berharap dulu. Semua perhatian dari David aku anggap sebagai perhatian dari seorang sahabat. Karena, aku tidak mau jika harus terluka karna dia memberi harapan palsu.
 
Kita telah lewati rasa yang pernah mati
            Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
            Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
            Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Lagu seluruh nafas ini memberiku semangat pagi hari ini. Disusul perhatian dari David yang menjadi-jadi. Hari-hariku kembali berwarna dengan kehadiran David menemani. Tanpa kusadari perasaan ini kembali seperti dulu.
Ini adalah pertemuan pertamaku dengan David setelah beberapa bulan dia menjauhiku. Bagaikan pertemuan pertama baru mengenalnya. Aku ditemani Mega dan kekasihnya. Aku tak menyangka, ternyata David mengungkapkan perasaannya kembali. Setelah selama ini ia memberi perhatiannya kepadaku. Satu syarat yang aku berikan pada dia. Akhirnya David memutuskan untuk menghubungi Sabila dan Dwi lewat ponselnya. Dia meminta maaf karna pernah mengecewakanku dan meminta agar Sabila dan Dwi mengijinkan kita bersama kembali. Sabila dan Dwi hanya berpesan agar David tak lagi membuang air mataku. Setelah insiden kecil itu, akupun menerima cinta David kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar